Posts

Showing posts from January, 2018

Bintang di antara Bintang - Aliran Rasa

"Ibu dulu diterima di STAN tapi nggak boleh kuliah sama bapak (kakek). Makanya anak-anak ibu semua saya suruh masuk STAN. Ibu terobsesi sama STAN." Sebuah pengakuan yang terucap tanpa sengaja dari Ibu saya membuat saya (baru) berpikir: mungkin saya menjalani hidup yang (tidak sepenuhnya) saya inginkan. Anak IPA yang suka belajar anatomi tubuh dan dunia flora dipaksa belajar akuntansi dan perpajakan. Sebutlah saya kuliah di STAN karena desakan ekonomi, tapi saya pikir tidak seharusnya begini. Menemukan pendar cahaya pada masing-masing manusia menjadi tantangan terbesar bagi kita. Mungkin pendar kita sendiri pun belum kita temukan secara nyata. Atau ada pendar yang terpaksa meredup karena tidak menemukan celah untuk bercahaya. Tapi cukuplah sampai generasi kita saja yang mengalaminya.  Semoga saya bisa terus membersamai anak(-anak) saya mendewasa dengan talentanya, sesuai dengan fitrah penciptaan yang digariskan untuknya. Semoga saya bisa membuka mata dan hati menerima m...

Bintang di antara Bintang - Hari 10

Sebetulnya ada niatan untuk menulis dan melaporkan games level 7 ini selama 10 hari berturut-turut. Makanya post kemarin-kemarin dibikin dan dippost tiap hari. Tapi, rasanya malu aja kalo setornya runtut sedangkan konten laporannya ga jelas gini. Akhirnya, dengan sengaja kemarin skip laporan satu hari. Haha apakah ini alasan sesungguhnya atau fiktif belaka? (kemudian gaje seperti biasaaa 😅) Sependek yang mampu saya perhatikan, kegiatan yang membuat Nabil berbinar-binar, atau sparks joy, adalah bermain permainan favoritnya. Main bola, menyanyi dan menari, main mobil, dan kadang membaca buku. Seperti ngga ada unsur belajarnya sama sekali yaa hehe. Yang bisa saya simpulkan ya sebagai cowok, dia sesuai kodratnya suka main bola dan mobil, dan lebih senang kegiatan yang melibatkan kinestetiknya (contoh: menyanyi sambil menari). Kemarin dapet surprise dari Nabil dan teteh. Jadi ceritanya si teteh beli cermin kecil buat dia karena cermin yang lama ancur. Katanya, karena ngga ada kembalian...

Bintang di antara Bintang - Hari 9

Mindradini dalam Miranti (2015:3) mengatakan bahwa metode bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang secara nyata mampu membuat anak senang dan gembira, yang diarahkan pada suatu kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui bernyanyi yaitu ungkapan kata dan nada yang dirangkai hingga menjadi sebuah lagu, serta ritmik yang memperindah suasana belajar. Menurut Hidayat (dalam Mindradini, 2012:16) lagu yang baik bagi kalangan anak adalah lagu dengan kriteria: 1) syair atau kalimatnya tidak terlalu panjang, 2) mudah dihafal oleh anak, 3) ada misi pendidikan, 4) sesuai karakter dan dunia anak, dan 5) nada yang diajarkan mudah dikuasai anak. Sampai hari ini, acara nyanyi sambil joged-joged masih jadi favorit si bocah. Tapi emak belum eksplore gimana caranya agar menyanyi dan menari menjadi cara meng-encourage dia menambah kosa kata. Kalau dari tulisan di atas sih, menurut saya lagu anak-anak di Indonesia sudah memenuhi kri...

Bintang di antara Bintang - Hari 8

Semakin hari Nabil semakin menunjukkan minatnya pada menari. Duh mosok cowok hobinya nari sih? Kalau buat saya, dia menunjukkan minat kinestetik ketika dia mendengarkan lagu. Kalau anak yang lain mungkin merespon lagu dengan ikut bernyanyi, kalau Nabil akan segera joget. Mau lagu baby shark, topi saya bundar, kalau kau suka hati, atau lagu lain. Dia senang sekali kalau mendengar lagu lalu saya mempraktikkan gerakan yang sesuai dengan lirik/ketukan lagu. Mending ibuk joget daripada ibuk nyanyi ya bil? Wkwkwk. Nabil juga peka terhadap lagu baru. Setiap saya menyanyi lagu baru, entah lagu dewasa berbahasa Inggris atau Korea, dia akan diam dan memperhatikan saya mengucap lirik. Mudah-mudahan bukan justru menyulitkannya belajar berbicara ya.

Bintang di antara Bintang - Hari 7

Sepertinya Nabil masih terkesan dengan salah satu permainan kami saat Game Level 6 "Mengenal Matematika Dasar". Waktu itu, walaupun tidak sempat saya masukkan ke jurnal belajarnya, kami bermain menyusun kosmetik (lotion, parfum, pelembap, dsb) yang ada di kotak kosmetik ke lantai mengikuti pola garis lurus. Cita-citanya sih kosmetiknya disusun dengan urutan barang yang lebih tinggi ke barang yang lebih rendah, tapi ternyata Nabil waktu itu malah belum tertarik. Baru sebulan kemudian saat tema permainan berganti, dia kembali memainkan game menyusun benda kecil ini. Awalnya, dia meminta saya menurunkan kotak kosmetik dari atas rak ke lantai. Lalu, surprise, tanpa komando dia menyusun barang kecil itu satu per satu sambil dia hitung, " atu, ua, empap, nam, ju, atu" (maklum ga urut ya, yg penting dia tau kalau yang dia ucap itu menunjukkan bilangan tertentu). Lebih surprise lagi saat melihat hasil susunan barangnya. Deodoran, parfum, lotion, dan pelembap (jumlahnya ad...

Bintang di antara Bintang - Hari 6

Nabil termasuk anak yang mudah merasa bosan. Tidak bisa melakukan kegiatan monoton untuk jangka waktu yang lama. Mainan yang dia punya pun biasanya hanya bertahan sebentar, lalu nanti dicampakkan. Hahaa. Paling ngga bosan ya main bola dengan segala variasinya. Kemarin kami tidak sengaja menemukan mainan baru: sulap karet. Gara-gara nemu karet rambut ibuk yang putus, ibuk jadi nemu ide buat main "sulap" ala anak zaman old. Ujung karet 1 dijepit di bibir, karet dijepit di telapak tangan yg ditangkup, dan ujung karet lainnya dijepit di pergelangan tangan. Lalu ujung karet yang di bibir dilepas. Nanti kan nongol tu ujung karet di atas jari tangan dlm kondisi melar, pelan2 dilepas dr ujung jari biar karetnya masuk ke dalam tangkupan. Cling, karetnya hilang. Sulap!! (Prok prok prokkk). Ternyata anak zaman now masih kena sama tipuan zaman old wkwkwk. Dia suka dan bilang "Lagi.. Lagi.." Selain main sulap karet, kami kemarin nemu objek mainan baru: cara jalan Nabil. S...

Bintang di antara Bintang - Hari 5

Kemarin ayahnya Nabil dapet jatah lembur karena harus melakukan ekspose ke Deputi. Berhubung saya agak lemes dan capek karena puasa, saya tandem dengan Teteh menemani Nabil main sampai malam. Biasa lah dia main sama saya di ruang depan, tulis-tulis, terus nyariin Teteh ke kamarnya. Nanti dia main truk di kamar teteh, terus panggil-panggil ibuk, keluar lagi ke ruang depan. Hihi. Saya merasa tidak ada kegiatan istimewa yang kami lakukan semalam. Jadi, ceritanya langsung skip ke tadi pagi yaa. Nabil saya ajak ke pasar karena kebetulan bahan makanan sudah habis. Dia sudah tidak asing dengan kondisi pasar tradisional yang penuh dan kadang beraroma kurang familiar. Tapi ada satu spot yang tidak pernah absen kami kunjungi kalo ke pasar sama Nabil: tempat penjualan ikan. Nabil sukaa banget liat ikan-ikan berenangan di baskom/akuarium. Dia akan serius banget merhatiin ikan berkecipakan di baskom. Kadang dia juga ingin menyentuh ikan-ikan yang sudah berjejer di meja penjualan. Nabil itu mist...

Bintang di antara Bintang - Hari 4

Salah satu hal yang sedang menarik perhatian Nabil adalah tulisan. Ayahnya rajin sekali menstimulusnya "membaca" (atau pura-pura membaca" setiap tulisan yang ada di sekelilingnya (makasih ayahhh 😍). Misalnya dia sedang minum madu dan ayah bawain botol madunya. Nabil akan langsung ambil botol terus tunjuk-tunjuk huruf di botol dan bilang " Aaaa, Emmm, Eyy, Ennn, Ennn," entah maksudnya huruf apa tapi saya lihat dia senang dan tertarik "membaca" huruf di sekitarnya. Proses belajar mengenal huruf Nabil sekarang sampai di fase belajar "menulis". Bukan menulis sesungguhnya ya, coret-coret lebih tepatnya. Untuk kegiatan ini kami sediakan sebuah buku notes suvenir seminar yang bisa dia coret dan sobek sepuasnya. Biasanya saya atau ayahnya menstimulus dengan menulis beberapa huruf kapital di buku tulisnya. Setelah itu Nabil akan mencoret-coret di kertas dengan lukisan abstraknya. Dia akan senang sekali kalau saya menunjuk coretannya lalu menyebutk...

Bintang di antara Bintang - Hari 3

Setelah beberapa kali ketiduran waktu ngelonin Nabil, sepertinya saya putuskan fixed kudu nulis blog pagi hari aja waktu di kantor masih senggang. Di tantangan hari ke-5 ini, saya baru mau bikin tulisan hari ke-3 uhuhu padahal targetnya pengen dapet badge Outstanding Performance. Sebenernya bukan karena badgenya, tapi pengen nulis blog tiap malem setelah nemenin Nabil selama 15 hari berturut-turut untuk menantang diri agar ngga tidur waktu ngelonin. Jadi, saya punya me time untuk ngerjain tugas sekaligus olahraga. Ya, olahraga. Resolusi 2018 adalah punya berat badan ideal 48 kg biar suamik makin sayang dan cintah. Biar ngga ditanyain "kamu hamil ya?" muluk setiap dia ngeliat perut ambyar saya. Which means harus memangkas 7 kg dr tubuh ini yang semakin mekarrr sejak masuk kerja lagi. Well. Opening yang lebih cocok disebut sebagai curcol. Oke jadi kegiatan yang Nabil lakuin dengan mata berbinar-binar kemarin adalah main sepak bola. He really loves anything related to ball. ...

Bintang di antara Bintang - Hari 2

Kemarin ketiduran maaak!!! Cita2 posting 10-15 hari berturut-turut musnah sudah. Kecuali bisa kontinyu post per hari ini sampe 15 hari ke depan. Bismillaah ya Allaah mudahkanlah. Kemarin kecapean proyek keluarga nih, proyek besar seumur hidup ;) Hari ini alhamdulillaah dari pagi sampe malem seharian sama Nabil. Nemenin Nabil main. Walopun masih batuk dan agak anget, si bocil alhamdulillaah ga rewel. Paling makannya yg jadi malesh T.T Kalopun masuk agak banyak trus dia batuk, mumun deh T.T Eh tadi kan mau cerita Nabil main ya? Jadi kegiatan yang bikin mata dia berbinar adalaaaah main bola. Kalau biasanya dia main bola karetnya ditendang-tendang ke sono kemari, hari ini dia nemu permainan baru: badminton. Sebenernya lebih mirip tenis ya karena dia pakai bola plastik kecilnya dipukul-pukul pake raket nyamuk. Ibuk seperti biasa jadi suporter tunggal yang heboh (baca: lebay). Jadi bola dipegang di tangan kiri, tangan kanan pegang raket. Kalau dia berhasil mukul bola pake raket, ibu so...

Bintang di antara Bintang - Hari 1

Semua anak adalah bintang. Bintang yang cemerlang dengan cahayanya sendiri-sendiri. Bintang yang berpendar di antara miliaran bintang lainnya dengan keunikannya sendiri. Ibarat batu mulia, batu jamrud dan safir sama-sama indah walaupun berbeda warna. Demikian pun anak kita. Ia cemerlang dengan keunikannya yang membedakannya dengan anak lainnya. Tidak harus semua anak pandai matematika. Kalau semua jadi ilmuwan matematika, tidak ada dokter yang menguasai ilmu kesehatan. Kalau semua menguasai ilmu kesehatan, tidak ada tentara yang melindungi negara. Kalau semua jadi pelindung negara, tidak ada pegawai yang melayani urusan publik. Kalau semua jadi pelayan publik, yang mau dilayani siapa? (Duh, kayanya kejauhan yaa metaforanya hihi). Inti dari penugasan kali ini adalah menemukan apa yang anak suka dan berusaha menjadikan itu sebagai kekuatannya, dengan mempertimbangkan bagaimana menemaninya menemukan hal yang ia suka (konsep diri), bagaimana melibatkan orang lain dalam hal yg ia suka (...