Jangan Jadikan Ibadah Shaummu Sia-Sia

Bismillah...

Ramadhan sudah di depan mata, teman-teman ^^


Bulan Ramadhan identik dengan shaum wajib Ramadhan. Sebagaimana telah Allah perintahkan dalam Q.S. Al Baqarah: 183, insyaAllah teman-teman sudah tidak asing ya..






Karena spesialnya ibadah shaum di bulan Ramadhan, harus kita waspadai beberapa hal yang bisa mengganggu kesempurnaan pelaksanaan ibadah shaum kita. Agar shaum yang kita lakukan tidak hanya memberikan rasa lapar atau dahaga saja. 


1. Jauhilah perkataan dusta 

    Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903)
Perkataan dusta di sini termasuk berbohong dan berucap fitnah.

2. Jauhilah perkataan sia-sia dan porno
    Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
'Lagwu' artinya adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak bermanfaat
'Rofats' berarti setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita.
Nah, yang termasuk di kategori lagwu dan rofats ini di antaranya mengumpat, berdusta, menggunjing, dan hal-hal sia-sia lainnya.

3. Jauhilah berbagai macam maksiat
    Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang sangat bagus:
“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah).
Nah, definisi dari perbuatan maksiat ini sangat luas. Itu sebabnya kita harus menjaga diri kita meliputi pendengaran, penglihatan, dan lisan dari hal-hal haram.

Ketiga hal di atas tidak membatalkan puasa, tetapi mengurangi kesempurnaan nilai pelaksanaan ibadah kita. 

---
Sungguh puasa merupakan salah satu ibadah yang harus kita perjuangkan kesempurnaannya, karena puasa adalah ibadah untuk Allah, yang Allah janjikan balasan langsung dari sisi-Nya. Dalam riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim no. 1151)

Wallahu a'lam bish showwab

Comments

Popular posts from this blog

Kelas Finansial: Kesan Pertama

#NHW1: Belajar di Universitas Kehidupan

Bintang di antara Bintang - Hari 3