Posts

Showing posts from May, 2018

Fitrah Seksualitas - Hari 9

Diskusi terakhir di kelas bunsay Jakarta digawangi oleh kelompok 2 membahas tentang pubertas. Pubertas merupakan salah satu fenomena yang menjadi bagian dari penumbuhan fitrah seksualitas. Pubertas adalah masa di mana anak mengalami perubahan fisik dan psikis serta pematangan fungsi seksual. Masa pubertas pada umumnya terjadi saat anak berusia 10 s.d. 16 tahun. Hal yang dapat diajarkan oleh orang tua untuk mengarahkan fitrah seksualitas pada anak pra baligh adalah sebagai berikut: 1. meminta izin ketika akan masuk kamar orang tua di tiga waktu: sebelum shalat subuh, sebelum dzuhur, setelah shalat isya (waktu saat aurat ortu banyak tersingkap) 2. membiasakan anak menundukkan pandangan 3. membiasakan anak menutup aurat 4. memisahkan tempat tidur anak 5. melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan 6. menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis 7. mengajarkan kewajiban mandi janabah 8. menjelaskan perbedaan jenis kelammin dan bahaya zina 9. anak laki-laki didekatkan ke...

Fitrah Seksualitas - Hari 8

Materi yang disajikan oleh kelompok 1 mengambil tema tentang "Bagaimana Menghadapi Tantangan Pergaulan Bebas". Wahh sungguh ini temanya lumayan berat dan bikin deg-degan yaa. Pergaulan bebas berisiko terjadi saat anak beranjak remaja atau sedang mengalami masa puber. Fitrah manusia yang memiliki rasa cinta, kasih, dan sayang dapat berbahaya apabila disalurkan pada waktu dan orang yang tidak tepat. Pergaulan bebas berarti perilaku menyimpang yang melewati batas kewajiban, tuntunan, aturan, dan rasa malu (atau secara garis besar disebut norma kesusilaan). Saat ini, sebagian besar orang malah menganggap pergaulan bebas sebagai kebebasan hak asasi manusia. Pergaulan bebas meliputi seks bebas, minuman keras, napza, dan rokok. Fenomena yang menunjukkan dampak pergaulan bebas salah satunya aborsi atau pembuangan bayi (178 kasus pd tahun 2017). Selain itu, ketergantungan terhadap obat terlarang, penurunan tingkat kesehatan, penyebaran penyakit seks menular, meningkatnya kriminali...

Fitrah Seksualitas - Hari 7

Kemarin kami kembali melakukan diskusi di kelas dengan presenter kelompok 4. Tema yang dibahas kali ini adalah Fatherless Country. Wow. Keren banget kan bahasannya. Jadi fatherless itu artinya keberadaan ayah yang hanya ada secara biologis tetapi tidak dirasakan secara psikologis oleh anak (Bendri Jaisyurahman). Bisa jadi ayah hanya memposisikan dirinya sebagai pencari nafkah dalam keluarga tanpa ingin terlibat dalam urusan rumah tangga maupun pengasuhan anak. Ayah seharusnya memiliki 7 peran (sudah dijelaskan di post sebelumnya). Keberadaan ayah juga berbeda bagi anak laki-laki dan bagi anak perempuan. Hadirnya sosok ayah dalam pengasuhan anak akan menghasilkan anak yang lebih baik kecerdasan emosinya, berani, bertanggung jawab, percaya diri, dan punya perspektif yang berbeda dalam memandang masalah (Elly Risman).

Fitrah Seksualitas - Hari 6

Semalam kami ada diskusi kelas lagi dengan pemateri dari kelompok 3. Materi kali ini tentang Antisipasi Kekerasan Seksual pada Anak. Adanya kekerasan seksual sebenarnya tidak bisa lepas dari ketiga peran ini.. - peran keluarga (pendidikan seksualitas, komunikasi keluarga, pendidikan agama yg kuat) - peran masyarakat (lingkungan yg sehat dan aman, masyarkat harus paham aturan agama, amar ma'ruf nahi munkar) - peran pemimpin (penyelenggara aturan, pelarangan film2/iklan/tayangan yg tidak mendidik, kurikulum agama yg kuat di sekolah, fasilitas umum yg ramah anak, sanksi dan hukuman yg pantas dan jera utk pelaku kekerasan seksual) Nah, dalam diskusi kelas, muncullah pertanyaan. Bagaimana kalu orang tua yg seharusnya berperan sebagai malaikat pelindung anak, justru melakukan kekerasan seksual kepada anaknya sendiri? Banyaaak kasus seperti ini. Lalu mba Hafshah memberikan penjelasan sbg berikut: 1. Hukumnya makruh bagi ayah tidur seranjang dengan putrinya atau ibu tidur seran...

Fitrah Seksualitas - Hari 5

Kegiatan belajar mandiri di hari ke-5 diisi dengan membaca buku FBE Ust. Harry. Di halaman terakhir bagian Fitrah Seksualitas, digambarkan perbedaan fitrah laki-laki dan perempuan. Mungkin, bisa jadi, jangan-jangan, inilah yang dimaksud dengan peran laki-laki/perempuan sejati seperti yang dari kemarin saya pertanyakan. So, here is the list: ☆Peran Laki-laki (Ayah) ☆ penanggung jawab pendidikan man of vision and mission Sang Ego dan individualitas pembangun sistem berpikir supplier maskulinitas penegak profesionalisme konsultan pendidikan the person of "tega" ☆Peran Perempuan (Ibu) ☆ pelaksana harian pendidikan person of love and sincerity Sang Harmoni dan sinergi pemilik moralitas dan nurani supplier femininitas pembangun hati dan rasa berbasis pengorbanan sang "pembasuh luka" Wahhh beratnyaa peran ibu yaa pengen nangis kalo liat praktiknya kaya apa. Lagi-lagi, mungkin ini yang dimaksud dengan peran laki-laki (ayah) / perempuan (ibu) se...

Fitrah Seksualitas - Hari 4

Tadi malam kami kembali melakukan diskusi di kelas Bunsay Jakarta. Penyampai materi adalah teman2 dari kelompok 7. Hal baru yang dapat saya ambil dari materi semalam adalah mengenai perbedaan pendidikan seks dan pendidikan seksualitas. Pendidikan seks meliputi pendidikan tentang proses terjadinya pembuahan, kehamilan, sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan fisik dan hormonal seseorang. Sedangkan pendidikan seksualitas artinya menumbuhkan fitrah gender (cara berpikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrah sbg laki2/perempuan sejati). Dan lagi-lagi saya stuck di pengertian laki2/perempuan sejati. Mba Sandra menjawab bahwa laki2 sejati itu yg keayahan, perempuan sejati yg keibuan. Saya masih merasa penasaran, dan akhirnya mba Eka menambahkan bahwa perempuan sejati mungkin dilihat dari kodratnya bisa melahirkan, menyusui, mengurus rumah tangga, mendidik anak dll. Puaskah saya? Hehee sejujurnya beluuum. Bagaimana dg wanita2 yg ditakdirkan ti...

Fitrah Seksualitas - Hari 3

Hari ini belajar mandiri duluu. Self learnig tudey tipis2 sahaja karena nda bisa pegang buku lama2 kl ada tarakubingdut. Jadi cuma buka2 buku FBE sebentar ttg fitrah seksualitas. Ternyata, muara dr penumbuhan fitrah seksualitas adalah agar anak perempuan berfikir, merasa, dan bersikap sesuai futrahnya sebagai perempuan sejati, pun sebaliknya dg anak lelaki. Whoa sepertinya harus banget belajar lagi mendefinisikan "pemikiran, perasaan, dan sikap perempuan/laki-laki sejati" itu seperti apa. Kenapa? Karena saya pun merasa tidak seutuhnya menjadi perempuan sejati yg harusnya lemah lembut. Dan menurut Ust Harry, penumbuhan fitrah ini sangat bergantung pada peran kedekatan ayah dan ibu dg anak.

Fitrah Seksualitas - Hari 2

Jumat malam kemarin kami kembali melakukan diskusi besar di kelas Bunsay Jakarta. Presenter kali ini adalah kelompok 5 yakni saya sendiri bersama teman2 lainnya :D kami memilih membahas salah satu fenomena yg sedang booming yaitu LGBT gegara munculnya makhluk transgender fantastis bombastis. Kenapa membahas LGBT? Bukan betmaksud latah krna kemunculan mas Fatah, tapi kami bermaksud responsif atas kejadian yg aktual di sekitar kami. Pun, salah satu pendorongnya adalah bahwa ternyata LGBT, transgender terutama, bisa terjadi bahkan di sekitar kita. Ceritanya, saya punya temen SMP (yang dulu laki2). Seingat saya dulu dia gitaris band dan lumayan jago main basket. Pas ketemu waktu udah gede gini, tiba2 kok bentuknya berbeda. Sering pake kerudung dan bahkan gincu @.@ Dia sakit. Itu menurut saya. Waktu mengumpulkan referensi ttg LGBT jg sy berkesimpulan bahwa LGBT itu penyakit mental. Psikolog Tika Bisono menyatakan, pengidap LGBT bisa sembuh 100% asalkan ada niat dr dalam diri mereka. ...

Fitrah Seksualitas - Hari 1

Games kali ini dikemas dengan cara yang agak berbeda. Kalau biasanya kami "belajar mandiri" full selama minimal 10 hari, di level 11 ini kami diberi forum untuk belajar dan diskusi bersama mengenai tema fitrah seksualitas. Kelas Bunsay Jakarta dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk diskusi di kelompok kecilnya, lalu mempresentasikan hasil diskusinya di kelas. Pada presentasi 1, kelompok 6 kebagian tugas melakukan presentasi. Teman-teman mengangkat topik "Pentingkah Membangkitkan Fitrah Seksualitas" sebagai tema pertama yang kami diskusikan. Dimulai dengan definisi dan pentingnya menumbuhkan fitrah seksualitas dalam diri, kelompok 6 juga memaparkan tantangan eksternal dan internal dalam menumbuhkan fitrah ini. Tantangan eksternal berupa pola pikir yang "menyimpang" dan berujung pada LGBT, feminisme, superwoman. Sedangkan tantangan internal berupa peter pan dan cinderella complex serta kurangnya pemahaman atas fitrah s...