Menuju Keluarga Multimedia - Hari 1

Saat dilakukan kuliah umum bersama Ibu Septi, sayang sekali saya tidak bisa ikut bergabung di live class karena siangnya full diklat dan post test, jadi malam hari, walau sudah nahan-nahan kantuk, tetap menyerah di kasur.

Baru hari ini saya berkesempatan mengakses materi yang disampaikan oleh Bu Septi, maka kali ini saya ingin membuat resumenya terlebih dahulu agar saya pun punya "catatan" kalau sedang berhalangan mengakses recorded class.

Keluarga Multimedia
Keluarga bisa memanfaatkan teknologi untuk membantu kehidupannya.
Salah satu prinsip yang harus diterapkan adalah bahwa keluarga multimedia harus memiliki gadget free area, di mana ruangan itu harus benar-benar steril dari penggunaan gadget.

Jangan sampai teknologi menggantikan posisi kita, contoh: kegiatan mendongeng. Biasakan mendongeng sebagai bentuk bonding dengan anak. Jangan gantikan posisi kita dengan gadget penutur seperti televisi atau HP. Anak yang menjadikan kegiatan menonton TV sebagai kegiatan pengantar tidur, maka bangun tidur biasanya mereka akan marah-marah.

Salah satu hal yang harus dipahami adalah bahwa gadget atau teknologi adalah media, sedangkan subjek dan objek adalah keluarga. Kita harus melatih pola pikir skeptik untuk menghadapi tsunami informasi. Jangan cepat percaya pada info yang banyak mengalir.

Seimbangkan kegiatan online dan offline kita.

Contoh apps/web:
skype, wizIQ, facebook, twitter, google, yahoo, www.learningpage.com, www.wolframalpha.com, instructable.com, secondlife.com (virtual hajj), coursera.org (utk kuliah online), edx, www.khanacademy.org, www.busuu.com, googlelatitude, hangout, kitabisa.com (crowd funding), toko online, masakapa (menyusun menu keluarga), nyayur (untuk membelikan/belanja).



Comments

Popular posts from this blog

Kelas Finansial: Kesan Pertama

#NHW1: Belajar di Universitas Kehidupan

Bintang di antara Bintang - Hari 3