Membaca Bersama Keluarga (Hari Ke-1)
Waaah setelah liburan Cawu selama 2 minggu, akhirnya tibalah waktunya tantangan ke-5 yakni tentang menanamkan kecintaan membaca di lingkungan keluarga. Jadi pada tantangan kali ini, tiap keluarga diminta menjadwalkan Family Reading Time, yg secara garis besar adalah waktu saat keluarga membaca buku secara bersama-sama. Setelah itu, milestone judul buku yang telah SELESAI dibaca dicatat dalam sebuah pohon literasi keluarga dan hasil bacaan masing-masing anggota keluarga harus dibagikan kepada anggota keluarga yang lain.
Di hari pertama tantangan ini, kami malah belum melakukan banyak hal. Kami baru menyepakati jam membaca bersama yang kami bagi menjadi 2: jam membacakan buku untuk Nabil (karena dia belum bisa membaca) dan jam untuk para orang tua membaca bukunya sendiri. Jam membaca untuk Nabil kami tetapkan di pagi hari saat ia bangun tidur sekitar pukul 06.00 s.d. 06.30. Tugas membacakan buku ini dijalankan oleh ayah, karena pada jam itu ibuk biasanya sedang memasak di dapur. Dan entah kenapa si bocil biasanya lebih anteng ketika ayahnya bacain bukum kalo sama emaknya dia biasanya minta yang aneh2 yg ujung-ujungnya ganti2 buku atau malah ganti kegiatan wkwkwk. Jadwal membaca untuk orang tua kami tetapkan di malam hari saat bocil sudah tidur, yakni sekitar pk 20.30-21.30.
Buku-buku yang rencananya akan kami baca pun sudah kami buat daftarnya. Nabil akan membaca stok buku-buku miliknya karena setiap buku baru miliknya akan langsung dibuka dan dilihat-lihat (atau bahkan diremas dan dilipat. Huft). Sedangkan ayah dan ibu Nabil menargetkan membaca buku-buku yang belum tersentuh yang memenuhi kardus besar di kamar kami. Tentunya untuk tantangan ini kami memilih buku yang relatif tipis agar pohon literasi kami rimbun dg judul buku yg selesai dibaca hehee.
Nah, ngomong-ngomong tentang pohon literasi, saya memutuskan untuk membuat sendiri pohonnya dengan memanfaatkan bahan yang ada. Saya menggambar pola pohon di kertas poster ikan-ikan punya Nabil. Polanya tentu nyontek, liat gambar wall sticker di gugel. Setelah itu, saya menggunting kertas poster sesuai pola, kemudian melapisinya dengan lakban hitam. Lakban hitam ini digunting-gunting lagi agar rapih sesuai pola pohon yang dibuat. Agak ribeud yaa tapi puas kok dengan hasilnya ♡. Untuk daun sbg tempat menulis judul bukunya, saya buat daei kertas origami yg permukaannya doff agar bisa ditulisi. 1 pohon literasi ini kami gunakan utk seluruh anggota keluarga, di mana setiap anggota punya warna daun sendiri utk melihat capaian masing-masing selama tantangan 10 hari. Ayah memilih warna hijau, Nabil warna kuning, dan ibuk warna merah. Simulasi pohonnya ada di gambar berikut ini.
Untuk kegiatan membaca hari ini, Nabil berhasil menyelesaikan 1 buah buku. Ibuk masih melanjutkan buku yg dibaca dan ayah sepertinya skip jadwal dulu karena kecapekan setelah ada tugas di luar kantor. Mudah-mudahan nanti pohonnya rimbuuun dan ini bisa dilanjutkan bahkan setelah waktu tantangan berakhir.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Di hari pertama tantangan ini, kami malah belum melakukan banyak hal. Kami baru menyepakati jam membaca bersama yang kami bagi menjadi 2: jam membacakan buku untuk Nabil (karena dia belum bisa membaca) dan jam untuk para orang tua membaca bukunya sendiri. Jam membaca untuk Nabil kami tetapkan di pagi hari saat ia bangun tidur sekitar pukul 06.00 s.d. 06.30. Tugas membacakan buku ini dijalankan oleh ayah, karena pada jam itu ibuk biasanya sedang memasak di dapur. Dan entah kenapa si bocil biasanya lebih anteng ketika ayahnya bacain bukum kalo sama emaknya dia biasanya minta yang aneh2 yg ujung-ujungnya ganti2 buku atau malah ganti kegiatan wkwkwk. Jadwal membaca untuk orang tua kami tetapkan di malam hari saat bocil sudah tidur, yakni sekitar pk 20.30-21.30.
Buku-buku yang rencananya akan kami baca pun sudah kami buat daftarnya. Nabil akan membaca stok buku-buku miliknya karena setiap buku baru miliknya akan langsung dibuka dan dilihat-lihat (atau bahkan diremas dan dilipat. Huft). Sedangkan ayah dan ibu Nabil menargetkan membaca buku-buku yang belum tersentuh yang memenuhi kardus besar di kamar kami. Tentunya untuk tantangan ini kami memilih buku yang relatif tipis agar pohon literasi kami rimbun dg judul buku yg selesai dibaca hehee.
Nah, ngomong-ngomong tentang pohon literasi, saya memutuskan untuk membuat sendiri pohonnya dengan memanfaatkan bahan yang ada. Saya menggambar pola pohon di kertas poster ikan-ikan punya Nabil. Polanya tentu nyontek, liat gambar wall sticker di gugel. Setelah itu, saya menggunting kertas poster sesuai pola, kemudian melapisinya dengan lakban hitam. Lakban hitam ini digunting-gunting lagi agar rapih sesuai pola pohon yang dibuat. Agak ribeud yaa tapi puas kok dengan hasilnya ♡. Untuk daun sbg tempat menulis judul bukunya, saya buat daei kertas origami yg permukaannya doff agar bisa ditulisi. 1 pohon literasi ini kami gunakan utk seluruh anggota keluarga, di mana setiap anggota punya warna daun sendiri utk melihat capaian masing-masing selama tantangan 10 hari. Ayah memilih warna hijau, Nabil warna kuning, dan ibuk warna merah. Simulasi pohonnya ada di gambar berikut ini.
Untuk kegiatan membaca hari ini, Nabil berhasil menyelesaikan 1 buah buku. Ibuk masih melanjutkan buku yg dibaca dan ayah sepertinya skip jadwal dulu karena kecapekan setelah ada tugas di luar kantor. Mudah-mudahan nanti pohonnya rimbuuun dan ini bisa dilanjutkan bahkan setelah waktu tantangan berakhir.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Comments
Post a Comment