Mengenalkan Matematika kepada Balita
Selain kecerdasan bahasa, matematika logis merupakan bagian dari kecerdasan dasar yang mampu menstimulus kecerdasan lainnya. Matematika logis dikaitkan dengan kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman pola-pola abstrak serta hubungan-hubungan. Kecerdasan ini juga dapat diartikan sebagai kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika sebagai solusinya. Dalam mengajak anak mempelajari kecerdasan ini, tujuan yang ingin kita capai bukanlah semata-mata agar anak bisa, tetapi lebih kepada agar anak SUKA.
Dalam memperkenalkan matematika kepada anak, kita tidak serta-merta memperkenalkan angka saja, tetapi juga membangun logika anak yang sebetulnya bisa dilakukan sembari bermain dengan si kecil. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam memperkenalkan matematika kepada balita antara lain:
1. Jumlah dan angka
Saat si kecil makan biskuit favoritnya, seringkali ia akan meminta lebih banyak dengan berkata "lagi". Atau ketika ia merasa sudah cukup minum, ia akan berkata "sudah". Anak juga dapat diperkenalkan dengan urutan angka saat ia melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya saat naik atau turun tangga sambil menghitung jumlah anak tangga yang dilalui, atau sambil bernyanyi lagu andalan "Satu dua, tiga empat, lima enam, tujuh delapan.."
2. Ukuran
Balok-balok dalam berbagai ukuran juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan mana balok yang panjang dan mana yang pendek atau besar dan kecil. Saat bepergian dengannya dan melintasi jembatan, kita bisa memperlihatkan posisi tinggi di atas jembatan atau posisi rendah di bawah jembatan. Saat bermain di dapur, ia bisa kita kenalkan dengan pengukuran menggunakan gelas melalui kegiatan menuang air atau makanan. Konsep berat dan ringan juga bisa dikenalkan ke bayi ketika ia bermain memindah-mindahkan objek di sekitarnya.
3. Bentuk geometri
Bentuk geometri dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita, seperti bentuk lingkaran pada roda mobil-mobilannya, bentuk segitiga pada gambar atap rumah, kotak pada buku, dan lain-lain. Anak juga bisa diajak mencocokkan bentuk yang serupa misalnya dengan menggunakan puzzle bentuk atau gambar yang dibuat sendiri.
4. Pola, logika, dan algebra
Pola yang paling pertama dikenal oleh bayi adalah pola kegiatan yang dilakukannya. Misalnya, pada pagi hari ia bangun, kemudian mandi, dilanjutkan dengan makan dan tidur. Permainan menyusun cincin/donat warna warni akan memperkenalkan pola urutan besar-kecil ke bayi. Pengelompokan mainan atau barang rumah berdasarkan jenis juga dapat menjadi media pembelajaran baginya. Misalnya dengan mengelompokkan lego berdasarkan warna kemudian memintanya memasukkan lego-lego tersebut ke wadah yang sesuai dengan warnanya. Kita juga bisa memperkenalkan pengelompokan jenis barang dan tempat penyimpanan yang sesuai, buku pada rak buku, boneka di tempat tidur, atau sepatu pada rak sepatu.
Disadur dari:
1. Cemilan Materi Ke-6 Kelas Bunda Sayang IIP
2. Baby and Toddler Math Milestones
Dalam memperkenalkan matematika kepada anak, kita tidak serta-merta memperkenalkan angka saja, tetapi juga membangun logika anak yang sebetulnya bisa dilakukan sembari bermain dengan si kecil. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam memperkenalkan matematika kepada balita antara lain:
1. Jumlah dan angka
Saat si kecil makan biskuit favoritnya, seringkali ia akan meminta lebih banyak dengan berkata "lagi". Atau ketika ia merasa sudah cukup minum, ia akan berkata "sudah". Anak juga dapat diperkenalkan dengan urutan angka saat ia melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya saat naik atau turun tangga sambil menghitung jumlah anak tangga yang dilalui, atau sambil bernyanyi lagu andalan "Satu dua, tiga empat, lima enam, tujuh delapan.."
2. Ukuran
Balok-balok dalam berbagai ukuran juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan mana balok yang panjang dan mana yang pendek atau besar dan kecil. Saat bepergian dengannya dan melintasi jembatan, kita bisa memperlihatkan posisi tinggi di atas jembatan atau posisi rendah di bawah jembatan. Saat bermain di dapur, ia bisa kita kenalkan dengan pengukuran menggunakan gelas melalui kegiatan menuang air atau makanan. Konsep berat dan ringan juga bisa dikenalkan ke bayi ketika ia bermain memindah-mindahkan objek di sekitarnya.
3. Bentuk geometri
Bentuk geometri dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita, seperti bentuk lingkaran pada roda mobil-mobilannya, bentuk segitiga pada gambar atap rumah, kotak pada buku, dan lain-lain. Anak juga bisa diajak mencocokkan bentuk yang serupa misalnya dengan menggunakan puzzle bentuk atau gambar yang dibuat sendiri.
4. Pola, logika, dan algebra
Pola yang paling pertama dikenal oleh bayi adalah pola kegiatan yang dilakukannya. Misalnya, pada pagi hari ia bangun, kemudian mandi, dilanjutkan dengan makan dan tidur. Permainan menyusun cincin/donat warna warni akan memperkenalkan pola urutan besar-kecil ke bayi. Pengelompokan mainan atau barang rumah berdasarkan jenis juga dapat menjadi media pembelajaran baginya. Misalnya dengan mengelompokkan lego berdasarkan warna kemudian memintanya memasukkan lego-lego tersebut ke wadah yang sesuai dengan warnanya. Kita juga bisa memperkenalkan pengelompokan jenis barang dan tempat penyimpanan yang sesuai, buku pada rak buku, boneka di tempat tidur, atau sepatu pada rak sepatu.
Disadur dari:
1. Cemilan Materi Ke-6 Kelas Bunda Sayang IIP
2. Baby and Toddler Math Milestones
Mudah ya mengenalkan matematika pada balita. Saya paling sering naik turun tangga sambil berhitung dengan anak.
ReplyDelete