Posts

Showing posts from February, 2017

#NHW5: Belajar Cara Belajar

Image
NHW kali ini lain daripada biasanya. Bila sebelum-sebelumnya peserta MIIP seperti dituntun mengerjakan tugas melalui pertanyaan-pertanyaan spesifik, dalam NHW#5 peserta dipancing rasa ingin tahunya akan "apa itu design pembelajaran". Wikipedia menyatakan design pembelajaran sebagai praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Setelah lewat beberapa hari tapi masih buntu juga, akhirnya kami mendapat pencerahan dari fasilitator grup MIIP Batch3 Tangsel, Bunda Adit. Bunda Adit memberikan clue sebagai berikut: "Coba tengok ke belakang, bagaimana cara bunda selama ini dalam menimba ilmu? Apakah bunda hanya mendengar saja, atau menulis, atau malahan keduanya? Apakah cara tersebut masih bunda pakai hingga sekarang? Apakah masih sesuai dengan kondisi bunda sekarang?" Nah, sebelum beranjak ke cara belajar saya selama ini, saya penasaran dengan tipe belajar ap...

#NHW4: Mendidik dengan Kekuatan Fitrah

Image
Bismillaah. Nice home work dari kelas matirkulasi Institut Ibu Profesional makin hari makin menantang hehe. Kali ini di NHW4, kami diberi kesempatan untuk mereviu poin-poin dari NHW 1-3, apakah ada yang berubah, apakah sudah dijalankan, dan apa yang kira-kira dapat dikembangkan. Langsung saja yaa kita bahas satu per satu poin pertanyaan NHW4. 1. Apakah sampai hari ini saya tetap memilih jurusan ilmu pada NHW1? Ataukah ada perubahan? Pada NHW 1 , saya memilih untuk mempelajari ilmu sabar dan syukur, karena menurut saya ilmu ini adalah kunci kebahagiaan. Tanpa keduanya, rasa-rasanya manusia (saya) akan terus merasa dahaga dan tidak pernah merasa cukup.  Tapi, berulang kali membaca NHW dan aliran rasa dari sesama peserta MIIP#3 Tangerang Selatan, saya jadi berpikir kembali mengenai ilmu yang ingin saya pelajari. Ilmu yang menurut saya paling sesuai dengan passion dan hobi saya adalah ilmu bahasa asing. Saya suka mempelajari bahasa asing dan latar budaya tempat bahasa itu tu...

Hasil Tes Kepribadian MBTI

Image
Berawal dari bersliwerannya hasil tes kepribadian MBTI seorang teman di beranda f*cebook, saya pun penasaran dengan tes kepribadian yang (kayanya) lagi hits. Pas banget, pikir saya, dengan NHW 3 (dan 4) yang mengharuskan saya memahami potensi diri dan apa sebenarnya misi personal saya diciptakan di bumi. Langsung cuss saya klik tautan yang temen saya bagikan (http://www.si-pedia.com/mbti). Tes kepribadian ini terdiri dari 60 pertanyaan. Jawaban yang kita pilih atas pertanyaan tersebut menggambarkan kepribadian kita. Dari 60 jawaban yang saya pilih, hasil tes menunjukkan saya memiliki tipe kepribadian ESTJ: Extrovert, Sensing, Thinking, Judging (persentase selengkapnya ada pada gambar). Berdasarkan penjelasan selanjutnya, nama lain dari tipe kepribadian ini adalah The Guardians” (Pelindung) & “Supervisor”(Pengawas), whuiz kaya judul film yaa. Tipe ESTJ dijelaskan sebagai kepribadian yang praktis, realistis, tegas, dan cepat mengimplementasikan keputusan. Untuk menyelesaikan s...

Menanti dan Menjalani dalam Koridor Iman

Ketika jamannya, saya adalah satu di antara sekian gadis single yang menanti jodoh dalam kegalauan. Hihii. Melihat rekan-rekan sepermainan sudah lebih dulu menggenapkan separuh agama, bahkan adik-adik kelas yang lebih muda sudah menimang-nimang anaknya, kayanya wajar dong yaa kalau saya (kita) galau. Tapi nih girls, ternyata setelah menikah galaumu itu ngga akan hilang. Iya sih, udah ngga galau mikirin jodoh, tapi datanglah bermunculan galau-gqlau yang lainnya. Galau justru akan berlipat-lipat atau bahkan berpangkat-pangkat. Ha! Setelah menikah, hidup kita bukan hanya "milik" kita saja, tetapi juga milik suami, mertua, dan terutama anak kita. Kalau dulu masa lajang weekend kita bisa bebas mau bangun-mandi-makan jam berapapun, setelah menikah akan ada banyak kompromi yang harus kita buat. Kompromi dengan partner kita, lebih-lebih kompromi dengan ego kita. Jadi, girls, jangan berharap dengan menikah lalu semua jenis kegalauan akan terangkat dari pundak dan pikiranmu (saya...

NHW3: Keluarga, Unit Terkecil Peradaban Manusia

Image
Malam itu, selepas sholat Isya saya menyerahkan surat cinta kepada suami. Entah apa bisa disebut surat cinta atau bukan karena isinya lebih banyak flashback dan doa-doa ke depan. Responsnya? Kami berpelukan tanpa kata-kata selama beberapa menit. Berdua kami tergugu, menyelami kembali makna pernikahan yang belum genap 2 tahun usianya. Menerima takdir Allaah, menjalani masa-masa perjuangan di awal pernikahan yang mungkin bagi sebagian orang Allaah berikan kemudahan. Namun bagi kami sungguh terasa perjuangan yang kami lalui, baik dari segi pekerjaan dan perkuliahan, finansial, dan pemikiran. Lebih-lebih semenjak kelahiran si sulung, waktu untuk berdua benar-benar sangat terbatas. Maka malam itu kami habiskan dengan mengalirkan cerita-cerita yang belum pernah kami utarakan sebelumnya. Cekikikan ataupun helaan nafas menimpali di sela-selanya. Sembari kami berdoa, semoga berkah, bahagia, dan indah hidup kami ke depannya. Aamiin. ==========================================...

#NHW2: Indikator Profesionalisme Perempuan

Image
Setelah memperoleh materi MIIP kedua mengenai "Ibu Profesional Kebanggaan Kelyarga", maka kali ini kami memperoleh penugasan menyusun checklist, kira-kira indikator apa saja yang menunjukkan profesionalisme kami (saya) sebagai seorang ibu. Berdasarkan materi ini, profesionalisme seorang ibu dapat dilihat dari tiga peran wanita: sebagai seorang istri, ibu, dan tak lupa sebagai individu. Nah, setelah berdiskusi dengan pak suami, kira-kira seperti inilah checklist yang kami sepakati sebagai indikator profesionalisme seorang ibu. Disclaimer:  Checklist disusun saat anak berusia 8m23d dan saya berada di semester terakhir kuliah dengan kewajiban menyusun skripsi. Checklist ini sangaaattt mungkin direvisi, diperbaiki, atau bahkan diganti, semoga dengan yang jauh lebih baik aamiin,

(Matrikulasi) Institut Ibu Profesional

“Emangnya ngapain sih ikutan (Matrikulasi) Institut Ibu Profesional?” Begitu kata seorang teman ketika saya membagikan informasi MIIP di grup. Well, saya menyadari selama 26 tahun saya hidup, kayanya kok ngga ada bakat-bakat keibuannya. Terlahir sebagai bungsu, saya nyadar kalo saya lebih sering diurusin daripada ngurusin orang lain. Jadi waktu Allaah karuniakan bayik kecil kinyul sebagai amanah terbesar untuk saya, saya pikir saya harus berubah menjadi lebih baik. Saya harus menjalani dunia ibu dengan ilmu. Maka MIIP saya pilih menjadi sarananya. Kembali ke laptop. Beberapa waktu yang lalu saya melakukan posting mengenai jurusan yang ingin saya pelajari di universitas kehidupan, linknya bisa dilihat di sini . Itu adalah tugas “pemanasan” dari MIIP. Ke depannya, tugas dari MIIP ini akan saya sebut dengan NHW, stands for Nice Home Work. Yang namanya sekolah, pasti ada tugasnya, biar materi yang dikasih lebih ngena. Karena kuliahnya juga dengan format kulwapp, takutnya chat mate...