#NHW6: Menjadi Manajer Keluarga Handal
Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita merasa sibuk sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Dalam NHW#6, peserta Matrikulasi Institut Ibu Profesional diberikan kesempatan untuk mengenail jenis aktivtas yang dilakukan tiap harinya dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Melayani anak: menyuapi makan dan snack (4x 45 menit), memandikan (2x15 menit), menemani bermain (tidak menentu); menyiapkan dan memasak MPASI (minimal 1 jam); dan, well, online di sela-sela waktu senggang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih manfaat, istirahat misalnya.
3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
3 aktivitas paling penting (mengerjakan skripsi, memasak MPASI, tilawah) menjadi aktivitas dinamis, dan dibedakan dari aktivitas rutin.
4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
Aktivitas rutin (saat kuliah sedang libur):
Menyuapi anak dengan buah (07.00-07.30)
Menyuapi anak sarapan (10.00-11.00)
Menyuapi anak makan siang (14.00-15.00)
Menyuapi anak makan malam (18.30-19.30)
Bedtime routine dengan anak: ganti baju dan diapers, pijit2, direct BF sampai bayi tertidur (19.30-21.00)
Di semester akhir ini, saya masih harus kuliah selama 2 hari. Tidak ada jadwal menentu untuk kegiatan kuliah saya, karena menyesuaikan dengan agenda para dosen. Ketika kuliah, tugas menyuapi anak saya delegasikan kepada ART.
Aktivitas dinamis berupa tilawah seharusnya bisa diselip-selipkan di antara waktu rutin, terutama setelah melakukan sholat 5 waktu. Pengerjaan skripsi paling memungkinkan dapat dilakukan setelah anak tidur, yakni setelah pukul 21.00 dan saya batasi maksimal pukul 23.00 saya sudah beristirahat.
5⃣Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
Yang paliiiing susah adalah menahan kantuk di siang hari -.-
6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)
Sebenarnya jadwal saya sangat tergantung dengan kegiatan si kecil. Jadwal ini saya buat berdasarkan best-case scenario.
7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
Bismillaah inilah tantangan sebenarnya. Semoga segera menemukan ritme harian yang pas.
Dalam NHW#6, peserta Matrikulasi Institut Ibu Profesional diberikan kesempatan untuk mengenail jenis aktivtas yang dilakukan tiap harinya dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
- Aktivitas yang paling penting: mengerjakan skripsi, memasak MPASI, tilawah rutin setengah juz
- Aktivitas yang paling tidak penting: jalan-jalan di instagram, cuci mata di aplikasi online shopping, nonton Korea berkepanjangan
2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Melayani anak: menyuapi makan dan snack (4x 45 menit), memandikan (2x15 menit), menemani bermain (tidak menentu); menyiapkan dan memasak MPASI (minimal 1 jam); dan, well, online di sela-sela waktu senggang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih manfaat, istirahat misalnya.
3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
3 aktivitas paling penting (mengerjakan skripsi, memasak MPASI, tilawah) menjadi aktivitas dinamis, dan dibedakan dari aktivitas rutin.
4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
Aktivitas rutin (saat kuliah sedang libur):
Menyuapi anak dengan buah (07.00-07.30)
Menyuapi anak sarapan (10.00-11.00)
Menyuapi anak makan siang (14.00-15.00)
Menyuapi anak makan malam (18.30-19.30)
Bedtime routine dengan anak: ganti baju dan diapers, pijit2, direct BF sampai bayi tertidur (19.30-21.00)
Di semester akhir ini, saya masih harus kuliah selama 2 hari. Tidak ada jadwal menentu untuk kegiatan kuliah saya, karena menyesuaikan dengan agenda para dosen. Ketika kuliah, tugas menyuapi anak saya delegasikan kepada ART.
Aktivitas dinamis berupa tilawah seharusnya bisa diselip-selipkan di antara waktu rutin, terutama setelah melakukan sholat 5 waktu. Pengerjaan skripsi paling memungkinkan dapat dilakukan setelah anak tidur, yakni setelah pukul 21.00 dan saya batasi maksimal pukul 23.00 saya sudah beristirahat.
5⃣Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
Yang paliiiing susah adalah menahan kantuk di siang hari -.-
6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)
Sebenarnya jadwal saya sangat tergantung dengan kegiatan si kecil. Jadwal ini saya buat berdasarkan best-case scenario.
7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
Bismillaah inilah tantangan sebenarnya. Semoga segera menemukan ritme harian yang pas.
Comments
Post a Comment