Surat untuk Nabil
Nabil anakku,
Dulu sekali, waktu ibu masih sendiri
Ibu masih galau menunggu jodoh dari Allaah
Selain berdoa meminta jodoh, Ibu juga berdoa minta dikaruniai anak laki-laki yang banyak
Anak laki-laki yang tangguh dan berani melamar wanita yang menjaga dirinya
Yang membantu menyelamatkan wanita shaliha dari maksiat dan kegalauan
Biar para wanita ngga galau kaya Ibu jaman dulu
Terus Allaah berkehendak mengamanahkan Nabil ke Ibu
Dan Ibu ingat sekali doa-doa yang Ibu panjatkan saat meminta ayahmu dan dirimu
Nabil sayang,
Besok kalau Nabil sudah punya kemampuan, nikahilah wanita shaliha dan cerdas yang menjaga kehormatannya
Nikahilah ia dengan niat memuliakannya
Jadilah kepala keluarga yang memberinya kebahagiaan dunia dan mengajaknya ke surga
Ingat ya Nabil,
Wanita yang nanti Nabil nikahi aalah anak perempuan berharga dari sebuah keluarga
Yang disayang, dididik, dan dijaga oleh ayah ibunya
Yang menjadi tumpuan harapan dan doa-doa
Yang menjadi penyemangat keduanya untuk berkarya
Yang dibesarkan dengan jerih dan perih dengan harapan ianya kelak akan bahagia
Maka Nabil,
Muliakanlah ia
Perlakukanlah ia dengan sebaik-baik kasih sayang,
Agar kau pun jadi hamba terbaik-Nya
Pimpin ia dalam berumah tangga
Nafkahi ia, cukupi kebutuhannya, bahagiakan ia
Jadilah pemimpin rumah tangga yang tangguh. Nak
Cinta dan doa Ibu bersamamu selalu.
[Lalu dia menatapku yang tergugu di pojok kamar. Kami berpelukan, ia kurengkuh erat dalam dekapanku. Mata jernihnya berkata, "Ibu, jangan menangis. Allaah bersama kita." Dan jemari bayi hampir 10 bulan itu menyekai ujung-ujung mataku yang basah. Berulang-ulang. MasyaaAllaah. Shalih ya, Nak. Jadilah pemimpin umat Muslim, bagian dari umat kebanggaan Rasul, penolong dan penyelamat Ibu di dunia dan akhirat kelak. Semoga Ibu semakin sabar merawat menjaga mendidikmu, anak shalih-sehat-ganteng-pinter]
Dulu sekali, waktu ibu masih sendiri
Ibu masih galau menunggu jodoh dari Allaah
Selain berdoa meminta jodoh, Ibu juga berdoa minta dikaruniai anak laki-laki yang banyak
Anak laki-laki yang tangguh dan berani melamar wanita yang menjaga dirinya
Yang membantu menyelamatkan wanita shaliha dari maksiat dan kegalauan
Biar para wanita ngga galau kaya Ibu jaman dulu
Terus Allaah berkehendak mengamanahkan Nabil ke Ibu
Dan Ibu ingat sekali doa-doa yang Ibu panjatkan saat meminta ayahmu dan dirimu
Nabil sayang,
Besok kalau Nabil sudah punya kemampuan, nikahilah wanita shaliha dan cerdas yang menjaga kehormatannya
Nikahilah ia dengan niat memuliakannya
Jadilah kepala keluarga yang memberinya kebahagiaan dunia dan mengajaknya ke surga
Ingat ya Nabil,
Wanita yang nanti Nabil nikahi aalah anak perempuan berharga dari sebuah keluarga
Yang disayang, dididik, dan dijaga oleh ayah ibunya
Yang menjadi tumpuan harapan dan doa-doa
Yang menjadi penyemangat keduanya untuk berkarya
Yang dibesarkan dengan jerih dan perih dengan harapan ianya kelak akan bahagia
Maka Nabil,
Muliakanlah ia
Perlakukanlah ia dengan sebaik-baik kasih sayang,
Agar kau pun jadi hamba terbaik-Nya
Pimpin ia dalam berumah tangga
Nafkahi ia, cukupi kebutuhannya, bahagiakan ia
Jadilah pemimpin rumah tangga yang tangguh. Nak
Cinta dan doa Ibu bersamamu selalu.
[Lalu dia menatapku yang tergugu di pojok kamar. Kami berpelukan, ia kurengkuh erat dalam dekapanku. Mata jernihnya berkata, "Ibu, jangan menangis. Allaah bersama kita." Dan jemari bayi hampir 10 bulan itu menyekai ujung-ujung mataku yang basah. Berulang-ulang. MasyaaAllaah. Shalih ya, Nak. Jadilah pemimpin umat Muslim, bagian dari umat kebanggaan Rasul, penolong dan penyelamat Ibu di dunia dan akhirat kelak. Semoga Ibu semakin sabar merawat menjaga mendidikmu, anak shalih-sehat-ganteng-pinter]
Comments
Post a Comment