#NHW8: Ibu Produktif, Ibu Bahagia
Salah satu mata kuliah yang saya peroleh di semester akhir ini adalah "Manajemen Strategik", di mana pengantarnya adalah materi mengenai visi dan misi. Visi dijabarkan sebagai "what do you want to be", sedangkan misi adalah "what is your business". Mirip-mirip dengan mata kuliah di kampus, NHW kali ini menuntun kami untuk menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga.
Aktivitas SUKA-BISA
Aktivitas SUKA-BISA
Masih berkaitan dengan NHW7, kami diminta memilih salah satu aktivitas dari kuadran suka-bisa. Well, akhir-akhir ini saya sedang suka (belajar) memasak dan mendokumentasikannya di instagram.
BE-DO-HAVE
-BE-
Saya ingin menjadi wanita (terutama istri dan ibu) yang diingat karena kebaikannya, dirindukan, dan dibanggakan oleh keluarga, salah satunya melalui masakan yang sehat dan nikmat. Saya merasa puas kalau suami dan terutama anak menikmati hasil akrobat saya di dapur.
-DO-
Saya ingin bisa membagi waktu antara ranah domestik dan publik. Terkesan sekali dengan pesan dari bu Septi, bahwa anak sampai masa akil baligh adalah prioritas paling prioritas. Tapi saya sudah terlanjur terikat pada pekerjaan (ikatan dinas) dan memang masih ada tanggungan keluarga untuk dihidupi. Seperti pesan bu Septi, untuk melakukan keduanya saya harus punya energi ekstra, harus sehat dan kuat. Maka salah satu yang harus saya lakukan adalah olahraga secara rutin dan makan yang bergizi.
Ustadz Bendri pernah merumuskan 3 "syarat" keterampilan untuk menjadi ibu yang dirindukan: memasak, memijit, dan mendengarkan. Maka sambil belajar 2 aspek yang lain, memasak menjadi cara saya menyampaikan cinta pada keluarga. Alhamdulillaah sampai saat ini MPASI masih saya handle, masak sendiri. Tantangannya adalah menyiapkan menu MPASI yang sehat, enak, dan juga menggugah selera makan si kecil. Kalau masakan keluarga, bila memang tidak sempat memasak sendiri, tugas memasak saya delegasikan kepada ART.
-HAVE-
Apa yang saya punya? Kalau diibaratkan perusahaan, ada aspek 5M yang menjadi aset mereka: Man, Money, Materials, Machine, Methods. Kalau saya sebagai manusianya, maka saya menguasai 4 aspek modal lainnya: uang, bahan, peralatan, dan cara. Uang dan bahan alhamdulillaah insyaAllaah cukup. Peralatan yang menunjang aktivitas memasak saya, selain peralatan masak, adalah buku panduan dan resep MPASI dan handphone. HP menjadi alat mencari informasi dan inspirasi memasak (lewat aplikasi cookpad, instagram, maupun browser) serta dokumentasi hasil masakan saya. Mengenai method, walaupun saya nggak jago masak tapi insyaaAllaah cukup pede dengan hasil nyontek resep sana-sini :)
(Sumber: Amazon)
Lifetime purpose
Sejalan dengan visi dan poin "what i want to be", saya ingin menjadi wanita yang diingat karena kebaikan dan tebaran manfaatnya, melalui apa yang saya lakukan, ucapkan, dan tuliskan. Saya ingin menjadi sosok yang bisa berbagi ilmu apapun yang saya peroleh kepada orang-orang yang belum memahaminya. Ilmu mengenai apapun: akuntansi, keuangan, manajemen, ASIP, MPASI, olahraga, bahasa, dan masih banyak lagi.
Strategic Plan
5-10 tahun lagi, insyaaAllah usia saya saat itu 32-37 tahun. Hal yang ingin saya capai dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang adalah memiliki usaha catering makanan bayi dan biskuit bayi yang sehat juga usaha cake dan kue kering. Selain menyalurkan passion saya di bidang memasak dan kebutuhan bayi, saya berharap usaha ini menjadi salah satu jalan saya untuk terbebas dari ikatan jam kerja kantoran (who knows). 5-10 tahun lagi insyaaAllaah anak saya sudah 3. Kalau saya punya usaha catering makanan sehat, maka insyaaAllaah anak-anak saya pun akan selalu makan makanan sehat. Semoga jam terbang menjadi ibu dan chef keluarga yang meningkat diiringi ilmu dan keterampilan memasak yang semakin baik.
New Year Resolution
Tahun depan insyaaAllaah saya sudah lulus kuliah dan kembali bekerja di kantor. Saya harus memperluas lingkaran pertemanan saya untuk menambah wawasan dan jaringan. Menghadiri majlis ilmu yang diselenggarakan di kantor. Membeli oven/happycall untuk belajar baking. Dan semoga sudah pindah ke rumah sendiri, yang layak dan memadai untuk mengakomodasi hobi akrobat saya di dapur. InsyaaAllaah.
Berubah, atau Kalah.
Comments
Post a Comment