Batita Cerdas Finansial - Hari 8
Semenjak kami sama-sama mulai bekerja (sebelumnya saya masih lanjut kuliah), saya dan suami sama-sama bertekad untuk selalu mengusahakan pulang saat jam makan siang. Seringnya Nabil sedang dalam kondisi menuju tidur siang waktu itu. Jadi saya bisa ngelonin sampai dia (dan saya) tidur. Kadang dia sempat ikut ayahnya sholat di masjid sebelum tidur siang.
Sudah sekitar 3 bulanan ini, Nabil selalu sudah tertidur saat kami sampai di rumah pada jam makan siang. Kesempatan untuk peluk-pelukan, main, dan sholat ke masjid tidak pernah kami dapatkan lagi. Nabil selalu tidur siang di kamar teteh, yang notabene kasurnya lebih empuk dan entah kenapa dia lebih nyenyak di situ. Kalau dipindah ke kamarnya, takut kebangun. Jadilah kami ngga punya kesempatan usel-usel dia waktu dia tidur.
Karena dia tidur saat jam makan siang, ayahnya tidak bisa lagi mengajaknya sholat Dzuhur berjamaah di masjid. Belakangan ini, ia sering diajak sholat Isya di masjid. Sengaja tidak diajak sholat Maghrib karena saat Maghrib banyak anak kecil lain, takutnya dia ikut main atau malah "dipermainkan" oleh teman-teman yang lebih besar.
Nah, berhubung sedang ada permainan dengan tema kecerdasan finansial, salah satu value yang ingin kami pelajari adalah value berbagi. Salah satunya melalui infaq di masjid. Maka setiap ayah mengajaknya sholat, saya membekalinya uang untuk diinfaqkan. Kata ayah, Nabil suka sekali diberi kesempatan memasukkan uang ke kotak infaq. Hanya, kalau uangnya berupa kertas, Nabil masih kesulitan memasukkannya ke lubang kotak infaq. Jadinya ayah deh yang membantu memasukkan uang ke kotak infaq.
Comments
Post a Comment