Setelah membaca sebuah buku tentang pengaturan finansial, saya sedikit tertarik melakukan manajemen keuangan. Sebetulnya sudah agak lama saya mengunduh aplikasi pencatatan keuangan, budgeting pun sudah pernah dilakukan di awal tahun, target tahunan juga sudah diset, tapi kok ya semua bablas saja tidak pernah terpakai sebagaimana mestinya. Maka ketika ada teman membagikan informasi Kelas Finansial pengelolaan keuangan keluarga, saya tertarik untuk mengikutinya. Membaca testimoni-testimoni peserta membuat saya penasaran. Apalagi biaya kelas hanya Rp25.000 saja untuk waktu belajar kurang lebih 2 minggu, sudah tentu membuat saya semakin semangat daftar. Nothing to lose. 25 ribu saja. Dengan nominal itu sebetulnya saya ngga berharap banyak. Tapi sewaktu saya mengikuti materi pertama, BOOM. Materinya disusun dengan sangat runtut dan relatable banget! Bener-bener ditulis dari sudut pandang sesama ibu. Selain tentang materi yang menurutku so far super good dan daging banget, di grup...
Judulnya klise banget ya. Tapi nyatanya, dalam setiap fase kehidupan sering ada kejutan-kejutan. Kejutan yang membahagiakan, maupun kejutan yang menyakitkan. Kejutan yang melegakan, juga kejutan yang menambah beban pikiran. Semakin jauh kita mengayunkan kaki kita dalam kehidupan, semakin menanjak jalur yang kita daki, semakin muncul banyak pertanyaan dan ketidaktahuan: mengapa begini, mengapa begitu? Mengapa aku, mengapa bukan kamu? Well, kembali kepada fitrahnya. Kita hanyalah hamba. Hamba yang menjalani kehidupan dalam genggaman kuasa Sang Pencipta. Maka jalan yang ditempuh tidak melulu sesuai keinginan kita. Bagaimana harus menyikapinya? Maka dari hari ke hari, jadilah diri yang lebih baik lagi dengan belajar, belajar, dan belajar. Belajar tidak melulu tentang hukum Newton atau debit kredit akuntansi. Lebih dari itu, belajar tentang bagaimana menemukan jati diri, bagaimana akhir kehidupan kita di dunia ini. Menurut pribadi saya sendiri, ilmu yang selalu relevan de...
Setelah beberapa kali ketiduran waktu ngelonin Nabil, sepertinya saya putuskan fixed kudu nulis blog pagi hari aja waktu di kantor masih senggang. Di tantangan hari ke-5 ini, saya baru mau bikin tulisan hari ke-3 uhuhu padahal targetnya pengen dapet badge Outstanding Performance. Sebenernya bukan karena badgenya, tapi pengen nulis blog tiap malem setelah nemenin Nabil selama 15 hari berturut-turut untuk menantang diri agar ngga tidur waktu ngelonin. Jadi, saya punya me time untuk ngerjain tugas sekaligus olahraga. Ya, olahraga. Resolusi 2018 adalah punya berat badan ideal 48 kg biar suamik makin sayang dan cintah. Biar ngga ditanyain "kamu hamil ya?" muluk setiap dia ngeliat perut ambyar saya. Which means harus memangkas 7 kg dr tubuh ini yang semakin mekarrr sejak masuk kerja lagi. Well. Opening yang lebih cocok disebut sebagai curcol. Oke jadi kegiatan yang Nabil lakuin dengan mata berbinar-binar kemarin adalah main sepak bola. He really loves anything related to ball. ...
Comments
Post a Comment