Mutiara Al Quran ~ Mari Menghafal

"Ikatlah ilmu dengan menulisnya". Bismillah, sambil membaca buku "Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Al Quran" karya Pak Bahirul Amali Herry, ini poin-poin yang sepertinya memang ditujukan pak penulis untuk saya. Makjleb. Menusuk. Semoga menjadi pengingat.




Orang yang berjuang dengan susah payah dan menghabiskan malamnya dengan perjuangan, tidaklah sama dengan orang yang bersantai ria dan tidak bersemangat. Karena yang akan dinilai ialah niat dan usaha kita, bukan hasil yang akan diraih. Allah swt Maha Mengetahui kadar usaha dan jerih payah kita. Dia juga menghisab kita sesuai dengan upaya yang telah kita persembahkan.
#Hayo loh Bulpid, sekian tahun hidup ini santai banget kan? Pantesan "nggak punya apa-apa".

"Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat (suatu kaum) dengan kitab ini. Dengannya pula Dia akan merendahkan suatu kaum yang lain." (H.R. Muslim).

#SUbhanallah. Semoga termasuk di golongan pertama, golongan yang ditinggikan kedudukannya.

Sampai saat ini, kita tidak dapat menemukan sebuah kitab suci selain Al Quran yang dapat dihafal dengan sempurna dan bahkan tidak mengalami perubahan sedikit pun selain Al Quran. Allah telah menjamin 100% keaslian, kemurnian, dan akurasi Al Quran sampai Hari Akhir nanti. Allah Swt berfirman:

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Q.S. Al Hijr: 9).

Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah Swt memiliki ahli-ahli dari golongan manusia." Lalu ditanyakan (pada beliau Saw) siapakah ahli Allah dari mereka?  Beliau menjawab, "Yaitu ahlul Quran (orang yang hafal Al Quran dan mengamalkannya), mereka adalah ahli Allah (wali-wali Allah), dan memiliki kedudukan khusus di sisi-Nya." (H.R. Ahmad dengan sanad hasan).


Apa makna "ahli Allah" itu? Mereka adalah golongan manusia yang paling dicintai Allah Swt. Dan tentu, Allah mencintai mereka karena mereka mencintai Kalam-Nya, yang senantiasa menyertai dan membacanya pada siang dan malam hari serta mereka menghafalnya dalam dada mereka sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


Dengan cinta Allah itu, Dia jadikan orang-orang tersebut dicintai oleh semua orang Muslim di sekitar mereka. Allah mengaruniainya dengan berbagai macam nikmat.


Tapi, bagi para pemula (saya), hal ini perlu diwaspadai. Jangan sampai kita (saya) menghafal dengan niat ingin dihormati, dipuji, disanjung, dapat jodoh, dilirik calon mertua, atau dikagumi lawan jenis!!! Kata pak penulis, "Hal semacam ini jadi musuh utama para penghafal Al Quran yang masih bujangan. Kalau yang sudah menikah insyaAllah bisa mengatasinya." #Ehm. Tersentil lagi kan?


"Tidak boleh hasad kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan, dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al QUran dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya." (H.R. Bukhari). Orang yang harus kita iri padanya adalah mereka yang dikaruniai ilmu (menghafal Al Quran) karena AL Quran itu sendiri adalah sumber kebahagiaan dan sumber solusi untuk segala permasalahan manusia.


Allah memercayakan kepada para penghafal Al Quran ibadah paling agung dan mulia dalam Islam, yakni ibadah shalat. Dia menjadikan orang yang paling hafal Al Quran, paling mahir, dan paling pandai ilmu tajwid serta kaidah membacanya sebagai imam dalam shalat. Dari Abu Mas'ud al Anshari r.a. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, "Yang mejadi imam dalam shalat berjamaah bagi suatu masyarakat adalah orang yang paling mahir membaca Al Quran d antara mereka. Jika mereka semua sama, maka orang yang paling alim dengan As Sunnah. Dan jika mereka sama, maka orang yang lebih dahulu berhijrah. Dan jika hijrah mereka sama, maka orang yang lebih dahulu masuk Islam. Dan jangan sekali-kali seseorang menjadi imam bagi orang lain di tempat kekuasaannya. Saat bertamu, jangan ia duduk di tempat kesenangan (singgasana) tuan rumah tanpa seizinnya." (H.R. Muslim).


Dengan Al Quran, Allah Swt mengangkat derajat para penghafal AL Quran serta memakaikan kepada kedua orang tua si penghafal berupa mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari. DI samping itu, dalam setiap hurufnya bernilai satu kebaikan dan setiap kebaikan itu bernilai sepuluh kebaikan. Al Quran akan memohonkan syafaat bagi kita di dalam kubur dan Hari Kiamat kelak, kemudian ia menggandeng dan memasukkan serta mengantarkan kita ke surga.


Al Quran mengandung ilmu dunia dan akhirat. Al Quran mengandung kisah-kisah kaum terdahulu maupun yang akan datang. Al Quran mengandung banyak hakikat ilmiah, natural, kedokteran, dan penciptaan. Al Quran mengandung setiap hukum, undang-undang, dan syariat yang mengatur kehidupan seseorang mukmin dan menjadikannya lebih bahagia. Artinya, ketika kita menghafal Al Quran, berarti kita menghafal ensiklopedi terbesar dan terlengkap secara mutlak.

Al Quran yang kita hafal dan kita jaga hari ini akan menjadi teman kita di alam kematian nanti. Al Quran akan menjadi teman, penolong, dan pemberi syafaat di hari ketika orang yang paling kita cintai akan berlepas diri dari kita. Rasulullah Saw bersabda, "Bacalah Al Quran karena ia adalah pemberi syafaat bagi para pembacanya di Hari Kiamat nanti." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Apakah ada pertemuan yang paling indah melebihi pertemuan dengan Allah Swt Sang Khaliq, sedangkan Allah memasukkan kita dalam barisan para penghafal Kalam-Nya?

Mari bergabung dalam barisan pecinta Al Quran. Menghafal Al Quran merupakan cara membuang hal-hal negatif yang memenuhi pikiran kita. Al Quran akan menghilangkan setiap kesedihan dan musibah yang telah lalu. Dengan memantapkan diri kita untuk menghafal Al Quran, maka tidak ada lagi waktu kosong yang akan kita lewatkan dalam keresahan, kekalutan, ketakutan, dan kegalauan.

Comments

Popular posts from this blog

Kelas Finansial: Kesan Pertama

#NHW1: Belajar di Universitas Kehidupan

Bintang di antara Bintang - Hari 3