Resume Kulwhapp Parenting - Tanya Jawab Sabar Menghadapi Ananda#3
Pertanyaan 3:
Nadia_berau_pertanyaan: bagaimana cara marah yg bijak? Selama ini klo saya sedang emosi, saya berusaha diam, krn takut bicara yg melukai perasaan anak. Setelah reda emosi, baru saya bicara dgn anak alasan saya marah. Anak pertama saya laki2 5 thn, sangat aktif dan byk bertanya. Anak kedua saya 8 bln, sepertinya keras hati jadi lebih sulit dilarang drpd kakaknya.
Jawaban:
Adakah di antara kita yg masih mudah stres dan marah saat mendampingi anak? Banyak. Saat anak nangis, kita marah. Saat anak rewel, kita stres. Saat anak tantrum, kita ikut tantrum. Iya apa iya? Hehehe..
Sebenarnya marah sih gak papa sebagaimana Allah juga mengakui bentuk emosi ini dalam Al Quran. Sebenernya marah sih gak papa sbgmn Rasulullah juga pernah marah. Marah nggapapa, tapi jangan marah2.
Lalu marah yg cerdas dan bijak itu bgmn?
Saat emosi, otak amygdala (yg bertugas mengelola emosi) kita memang lebih panas dr biasanya. Maka keputusan yg terbaik adalah yg tidak diambil manakala dalam kondisi marah. Kenapa? Saat itu otak pre frontal cortex (PFC) yg tugasnya seperti CEO dalam sebuah perusahaan akan stagnan.
Maka marah yg cerdas adalah ketika tidak terjadi amygdala hijacking. Marah yg dikuasi oleh amygdala sehingga kita kehilangan kontrol yg merupakan tugas otak PFC. Jeda sesaat, jangan langsung merespon stimulan emosi yg muncul. Ini cukup efektif untuk meredakan emosi kita. Jadi kalau anak-anak menguji kesabaran dan tangan kita siap melayang atau bibir kita siap-siap membentak, segera jeda. Kalau perlu menyingkir sejenak dr pandangan anak-anak.
Dari Ibnu Abbaas dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
Barang siapa marah, hendaknya diam (dulu)
Diriwayatkan dari Sulaimân bin Shurd Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk di samping Nabi saat dua orang lelaki tengah saling caci. Salah seorang dari mereka telah memerah wajahnya, dan urat lehernya tegang. Beliau bersabda, “Aku benar-benar mengetahui perkataan yang bila diucapkannya, niscaya akan lenyap apa (emosi) yang ia alami. Andai ia mengatakan: a’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm, pastilah akan lenyap emosi yang ada padanya (HR. al-Bukhâri no. 3282, Muslim no. 2610)
Saya dapat cerita, dulu nenek saya itu sabaaaar banget walau punya 9 anak dg jarak berdekatan meski tanpa asisten dan sering ditinggal tugas oleh kakek yg seorang tentara. Kalau beliau marah, yg dilakukan adalah pergi ke rumah tetangga. Bukan untuk ngrumpi tapi ngungsi sejenak agar tdk sampai membentak dan memukul putra putrinya. Masya Allah, segitunya. Banyak hal yg kami bs bljr dr beliau.
Kalau masih tetap marah bagaimana?
Kita lihat bagaimana Rasulullah mengajari umatnya mengendalikan marah.
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلاَّ فَلْيَضْتَجِعْ
Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring (Hadits shahih).
Duduk. Tapi duduk yang bagaimana yang bisa meredam marah??
Kalau kita tidak bisa mengendalikan emosi, segera ambil waktu untuk break. Segera menjauh dr anak stlh memastikan mereka aman. Segera duduk dengan posisi kaki menggantung sambil tarik nafas, istighfar, dan ta'awudz.
Duduk dengan posisi kaki menggantung bikin kortisol/hormon stres kembali ke tempatnya. Tarik nafas bikin sirkuit di otak berubah. Dzikir melatih sistem limbik di bagian emosi dan bagian otak yg namanya god spot.
Siap berlatih ayah bunda? 😊
Jawaban ini disampaikan oleh Euis Kurniawati sebagai pendiri komunitas To Be WOW (To Be Wonderful Wife) pada grup WA Kuliah Parenting 28 Okt 2017.
Nadia_berau_pertanyaan: bagaimana cara marah yg bijak? Selama ini klo saya sedang emosi, saya berusaha diam, krn takut bicara yg melukai perasaan anak. Setelah reda emosi, baru saya bicara dgn anak alasan saya marah. Anak pertama saya laki2 5 thn, sangat aktif dan byk bertanya. Anak kedua saya 8 bln, sepertinya keras hati jadi lebih sulit dilarang drpd kakaknya.
Jawaban:
Adakah di antara kita yg masih mudah stres dan marah saat mendampingi anak? Banyak. Saat anak nangis, kita marah. Saat anak rewel, kita stres. Saat anak tantrum, kita ikut tantrum. Iya apa iya? Hehehe..
Sebenarnya marah sih gak papa sebagaimana Allah juga mengakui bentuk emosi ini dalam Al Quran. Sebenernya marah sih gak papa sbgmn Rasulullah juga pernah marah. Marah nggapapa, tapi jangan marah2.
Lalu marah yg cerdas dan bijak itu bgmn?
Saat emosi, otak amygdala (yg bertugas mengelola emosi) kita memang lebih panas dr biasanya. Maka keputusan yg terbaik adalah yg tidak diambil manakala dalam kondisi marah. Kenapa? Saat itu otak pre frontal cortex (PFC) yg tugasnya seperti CEO dalam sebuah perusahaan akan stagnan.
Maka marah yg cerdas adalah ketika tidak terjadi amygdala hijacking. Marah yg dikuasi oleh amygdala sehingga kita kehilangan kontrol yg merupakan tugas otak PFC. Jeda sesaat, jangan langsung merespon stimulan emosi yg muncul. Ini cukup efektif untuk meredakan emosi kita. Jadi kalau anak-anak menguji kesabaran dan tangan kita siap melayang atau bibir kita siap-siap membentak, segera jeda. Kalau perlu menyingkir sejenak dr pandangan anak-anak.
Dari Ibnu Abbaas dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
Barang siapa marah, hendaknya diam (dulu)
Diriwayatkan dari Sulaimân bin Shurd Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk di samping Nabi saat dua orang lelaki tengah saling caci. Salah seorang dari mereka telah memerah wajahnya, dan urat lehernya tegang. Beliau bersabda, “Aku benar-benar mengetahui perkataan yang bila diucapkannya, niscaya akan lenyap apa (emosi) yang ia alami. Andai ia mengatakan: a’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm, pastilah akan lenyap emosi yang ada padanya (HR. al-Bukhâri no. 3282, Muslim no. 2610)
Saya dapat cerita, dulu nenek saya itu sabaaaar banget walau punya 9 anak dg jarak berdekatan meski tanpa asisten dan sering ditinggal tugas oleh kakek yg seorang tentara. Kalau beliau marah, yg dilakukan adalah pergi ke rumah tetangga. Bukan untuk ngrumpi tapi ngungsi sejenak agar tdk sampai membentak dan memukul putra putrinya. Masya Allah, segitunya. Banyak hal yg kami bs bljr dr beliau.
Kalau masih tetap marah bagaimana?
Kita lihat bagaimana Rasulullah mengajari umatnya mengendalikan marah.
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلاَّ فَلْيَضْتَجِعْ
Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring (Hadits shahih).
Duduk. Tapi duduk yang bagaimana yang bisa meredam marah??
Kalau kita tidak bisa mengendalikan emosi, segera ambil waktu untuk break. Segera menjauh dr anak stlh memastikan mereka aman. Segera duduk dengan posisi kaki menggantung sambil tarik nafas, istighfar, dan ta'awudz.
Duduk dengan posisi kaki menggantung bikin kortisol/hormon stres kembali ke tempatnya. Tarik nafas bikin sirkuit di otak berubah. Dzikir melatih sistem limbik di bagian emosi dan bagian otak yg namanya god spot.
Siap berlatih ayah bunda? 😊
Jawaban ini disampaikan oleh Euis Kurniawati sebagai pendiri komunitas To Be WOW (To Be Wonderful Wife) pada grup WA Kuliah Parenting 28 Okt 2017.
Comments
Post a Comment