Resume Kulwhapp Parenting - Tanya Jawab Sabar Menghadapi Ananda#4
Pertanyaan 4:
Gimana cara agar kita bisa sabar dalam ngajarin anak membaca, karena anak saya udah kls 1 SD tapi belum bisa baca,saya suka emosi ngajarinnya.solusinya biar sedikit bisa nahan emosi gimana? terimakasih 😊
Jawaban:
Kenali sebab, tepat berekspektasi.
Banyak sekali SD yg saat ini mencantumkan bisa membaca sbg salah satu syaratnya. Alhasil TK yg sedianya sbg taman bermain akhirnya berlomba2 untuk mengajari calistung pada anak didiknya. Padahal saat ini pemerintah justru tidak menganjurkan anak usia dini diajarkan calistung. Bahkan di salah satu provinsi sdh keluar peraturan akan membubarkan sekolah PAUD dan TK yg masih mengajarkan membaca pada siswanya.
Setidaknya anak mulai belajar baca saat memasuki usia 7 tahun atau ketika masuk kelas 1 SD. Caranyapun harus tetap dibuat nyaman dan menyenangkan. Misal dengan metode flash card. Atau mengurai huruf pada kemasan snack yg mereka makan. Dsb.
Salah satu fitrah belajar yg harus ditumbuhkan adalah: cari tahu apa yg ingin kamu ketahui, pelajari apa yg ingin kamu kuasai. Ini menjadi motivasi bagi ananda untuk belajar baca dg keinginannya sendiri. Bukan dijejalkan. Akan beda hasil anak-anak yg dijejalkan ilmu tanpa mereka merasa butuh dan tahu manfaatnya dengan mereka yg inisiatif sendiri untuk mencari tahu karena merasa butuh.
Yang lebih penting bukan tentang anak bisa baca. Tapi jauh lebih penting anak suka baca.
Jadi PR orang tua pertama sebenarnya justru menumbuhkan minat bacanya lebih dulu, alih-alih menggegas membuatnya bisa segera baca. Karena ada sebuah penelitian, ternyata tidak jauh beda prestasi/capaian di masa depan antara anak yang bisa baca di umur 8 bulan dengan yang baru bisa baca umur 8thn.
Tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik
Mudah-mudahan kehadiran buku-buku edukasi yg disediakan ayah bunda di rumah bisa merangsang minat baca ananda. Anggarkan dana khusus untuk membeli bacaan bergizi bagi ananda. Beri waktu khusus untuk mengajak ananda membaca buku setiap hari. Saat belajar neuroparenting, saya dapati pelajaran berharga bahwa nasehat yg efektif jika menyentuh salah satu bagian otak yg bernama lobus insula. Bagaimana menyentuhnya? Dengan metode berkisah. Itulah mengapa 2/3 isi Al Quran bentuknya dalam kisah.
Ada salah seorang kawan saya yang psikolog dan konsultan sebuah sekolah, putra beliau susah sekali diajak sholat. Berbagai macam cara dilakukan tapi nihil. Hingga sang bunda membaca buku Muhammad Teladanku dan ananda ikut-ikutan kepo membacanya saat lihat sang bunda menangis melewati baris demi baris di salah satu jilidnya. Dan biidznillah, hidayah itu datang. Dari yang semula malas sholat, ananda jd anak yg paling awal bangunnya di rumah. Sebelum shubuh sudah mandi dan siap-siap berangkat ke masjid.
Ada pula seorang ilmuwan muda yang pernah diwawancara oleh salah satu stasiun tv swasta. Ditanya apa kunci suksesnya? Di luar dugaan. Ilmuwan muda ini mengatakan karena sang bunda rutin membacakan buku Muhammad Teladanku setiap hari.
Memasukkan nasihat dalam kisah. Jadi aktivitas belajar membaca akan menyenangkan bg ananda.
Termasuk putri saya pribadi. Ananda baru mau belajar membaca saat usia 7 tahun lebih beberapa hari. Saat itu ia merasa butuh untuk belajar baca dan akhirnya ia bilang : bunda, tolong ajarin aku baca ya. Alhasil, prosesnya nyaman, anaknya senang ortu juga tidak tersulut emosi.
Sekali lagi, pointnya adalah membuat anak suka membaca bukan menggegas mereka agar bisa cepat baca.
Anak kami yang nomor 2 usianya 5 tahun. Belum bisa baca. Huruf saja belum banyak ia kenal. Tapi saat dibacakan buku, tidak cukup 1 atau 2. Ia akan minta dibacakan terus bahkan bs sampai 4 buku dan bundanya menyerah krn ngantuk 🙈😅
Tp semua lelah insyaAllah terbayar. Saat ananda yg biasanya kalau gosok gigi menjelang tidur selalu harus diantar ke KM, tiba2 laporan kalau mission completed. Aku pengen berani seperti Rasulullah, katanya. Aku mau mandiri seperti rasulullah, ujar sang kakak saat minta diajari setrika bajunya di usia akan 8 thn.
Kata2 itu meluncur pasca kami bacakan buku balita berakhlak mulia dg membawa rasulullah sbg tokoh utama dlm buku2 tsb.
Alhamdulillah banyak dampak positif saat membacakan buku untuk ananda. Jd, yuk fokus membuat ananda cinta membaca 😊
Jawaban ini disampaikan oleh Euis Kurniawati sebagai pendiri komunitas To Be WOW (To Be Wonderful Wife) pada grup WA Kuliah Parenting 28 Okt 2017.
Gimana cara agar kita bisa sabar dalam ngajarin anak membaca, karena anak saya udah kls 1 SD tapi belum bisa baca,saya suka emosi ngajarinnya.solusinya biar sedikit bisa nahan emosi gimana? terimakasih 😊
Jawaban:
Kenali sebab, tepat berekspektasi.
Banyak sekali SD yg saat ini mencantumkan bisa membaca sbg salah satu syaratnya. Alhasil TK yg sedianya sbg taman bermain akhirnya berlomba2 untuk mengajari calistung pada anak didiknya. Padahal saat ini pemerintah justru tidak menganjurkan anak usia dini diajarkan calistung. Bahkan di salah satu provinsi sdh keluar peraturan akan membubarkan sekolah PAUD dan TK yg masih mengajarkan membaca pada siswanya.
Setidaknya anak mulai belajar baca saat memasuki usia 7 tahun atau ketika masuk kelas 1 SD. Caranyapun harus tetap dibuat nyaman dan menyenangkan. Misal dengan metode flash card. Atau mengurai huruf pada kemasan snack yg mereka makan. Dsb.
Salah satu fitrah belajar yg harus ditumbuhkan adalah: cari tahu apa yg ingin kamu ketahui, pelajari apa yg ingin kamu kuasai. Ini menjadi motivasi bagi ananda untuk belajar baca dg keinginannya sendiri. Bukan dijejalkan. Akan beda hasil anak-anak yg dijejalkan ilmu tanpa mereka merasa butuh dan tahu manfaatnya dengan mereka yg inisiatif sendiri untuk mencari tahu karena merasa butuh.
Yang lebih penting bukan tentang anak bisa baca. Tapi jauh lebih penting anak suka baca.
Jadi PR orang tua pertama sebenarnya justru menumbuhkan minat bacanya lebih dulu, alih-alih menggegas membuatnya bisa segera baca. Karena ada sebuah penelitian, ternyata tidak jauh beda prestasi/capaian di masa depan antara anak yang bisa baca di umur 8 bulan dengan yang baru bisa baca umur 8thn.
Tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik
Mudah-mudahan kehadiran buku-buku edukasi yg disediakan ayah bunda di rumah bisa merangsang minat baca ananda. Anggarkan dana khusus untuk membeli bacaan bergizi bagi ananda. Beri waktu khusus untuk mengajak ananda membaca buku setiap hari. Saat belajar neuroparenting, saya dapati pelajaran berharga bahwa nasehat yg efektif jika menyentuh salah satu bagian otak yg bernama lobus insula. Bagaimana menyentuhnya? Dengan metode berkisah. Itulah mengapa 2/3 isi Al Quran bentuknya dalam kisah.
Ada salah seorang kawan saya yang psikolog dan konsultan sebuah sekolah, putra beliau susah sekali diajak sholat. Berbagai macam cara dilakukan tapi nihil. Hingga sang bunda membaca buku Muhammad Teladanku dan ananda ikut-ikutan kepo membacanya saat lihat sang bunda menangis melewati baris demi baris di salah satu jilidnya. Dan biidznillah, hidayah itu datang. Dari yang semula malas sholat, ananda jd anak yg paling awal bangunnya di rumah. Sebelum shubuh sudah mandi dan siap-siap berangkat ke masjid.
Ada pula seorang ilmuwan muda yang pernah diwawancara oleh salah satu stasiun tv swasta. Ditanya apa kunci suksesnya? Di luar dugaan. Ilmuwan muda ini mengatakan karena sang bunda rutin membacakan buku Muhammad Teladanku setiap hari.
Memasukkan nasihat dalam kisah. Jadi aktivitas belajar membaca akan menyenangkan bg ananda.
Termasuk putri saya pribadi. Ananda baru mau belajar membaca saat usia 7 tahun lebih beberapa hari. Saat itu ia merasa butuh untuk belajar baca dan akhirnya ia bilang : bunda, tolong ajarin aku baca ya. Alhasil, prosesnya nyaman, anaknya senang ortu juga tidak tersulut emosi.
Sekali lagi, pointnya adalah membuat anak suka membaca bukan menggegas mereka agar bisa cepat baca.
Anak kami yang nomor 2 usianya 5 tahun. Belum bisa baca. Huruf saja belum banyak ia kenal. Tapi saat dibacakan buku, tidak cukup 1 atau 2. Ia akan minta dibacakan terus bahkan bs sampai 4 buku dan bundanya menyerah krn ngantuk 🙈😅
Tp semua lelah insyaAllah terbayar. Saat ananda yg biasanya kalau gosok gigi menjelang tidur selalu harus diantar ke KM, tiba2 laporan kalau mission completed. Aku pengen berani seperti Rasulullah, katanya. Aku mau mandiri seperti rasulullah, ujar sang kakak saat minta diajari setrika bajunya di usia akan 8 thn.
Kata2 itu meluncur pasca kami bacakan buku balita berakhlak mulia dg membawa rasulullah sbg tokoh utama dlm buku2 tsb.
Alhamdulillah banyak dampak positif saat membacakan buku untuk ananda. Jd, yuk fokus membuat ananda cinta membaca 😊
Jawaban ini disampaikan oleh Euis Kurniawati sebagai pendiri komunitas To Be WOW (To Be Wonderful Wife) pada grup WA Kuliah Parenting 28 Okt 2017.
Comments
Post a Comment